Rabu, 20 November 2013

Tentang



Hal-hal yang udah biasa kita alami emang ngebikin kita terbiasa. Even the unusual one. Even the uncomfortable one. 

Mungkin awalnya emang kayak gak ada apa-apa, tapi ternyata lama-lama gak nyaman juga. Gimana bisa aku ngejalanin sisa-sisa masa SMA ku dengan keadaan yang kayak gini? Keadaan yang paling bisa bikin gak konsentrasi di kelas. Emang sih, aku udah belajar buat care less dan masa bodoh sama hal-hal yang emang gak pantes buat dipikirin. Eh, tapi kayaknya masih pantes deh buat dipikirin. Ya. Terserah aja. 

Kapan ya terakhir kali aku ketawa, ketawa yang bener-bener ketawa di kelas? Kapan ya? Hhmm....lupa. Atau emang sangking udah lama banget, makanya lupa? Kayaknya sih gitu.

Pura-pura itu sakit gak sih? Pura-pura itu enak gak sih? Enggak. Udah jelas kan? Apa enaknya terpaksa buat tersenyum, mengatakan "Gak apa-apa" ketika orang lain bertanya ada apa. Apa enaknya berdiri di pojok, sendirian, di antara orang-orang yang tertawa bahagia. 

"Kenapa kamu gak mau join?"

Karena ketika aku masuk, ketika aku memaksakan diriku untuk mengikuti, apakah akan mengubah segalanya? Perubahan memang butuh proses, tapi bukan ini caranya. Bukan ini caraku.

Banyak hal yang tidak aku ketahui, karena waktu yang cukup lama ini. Menyadari bahwa secara tidak langsung aku bukan lagi sebuah prioritas. 

Terabaikan. Dibuang. 

Aku...aku benci dua hal itu. Sangking bencinya, sekali saja aku diperlakukan seperti itu, yang aku lakukan hanyalah diam, diam; tak mengejar. Karena jika aku mengejar lalu aku dibuang lagi, diabaikan lagi, sebodoh itukah aku mau menyakiti diri sendiri berulang kali?
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar