Minggu, 03 November 2013

Halah...

entah apa hubungannya si burung hantu sama isi tulisan ini

Jancik. Cok. Fak. Anjing glonggongan sapi guling badak cula lima! 

Apa yang terjadi? Entahlah. Biarkan Firnanda mengumpat dalam diam. Biar saja jemarinya menari diatas layar touch screen, mengetikkan kata demi kata yang tak layak untuk dibaca.

Mungkin kalian akan berbicara tentang norma dan etika. Persetan dengan itu semua, tiap manusia punya hak untuk menjadi tidak sempurna, untuk menjadi buruk, untuk menjadi mengerikan. Tidak berani mengumpat? Takut dosa? Takut dicap tak beretika? Memang kau siapa? Manusia yang mengejar kesempurnaan? HAHA.

Sebenarnya apa yang terjadi? Banyak. Hanya saja aku butuh berlembar-lembar kertas 80 gr dengan font Times New Roman ukuran 10 margin standar, di print bolak balik, untuk menceritakannya. Susah bukan? Merepotkan bukan? Ya. Karena itu semuanya akan kusingkat dengan jajaran 'kata penuh makna' yang tertulis jelas di awal paragraf. 

Shit! Aku ngomong opo seh nggilani sok-sok an macak sastrawan padahal nilai bahasaku ajur. Eh yo gak seh...mboh wes.

Halah yo...yo ngono lah pokok e ya, aku ngelu iki aku bingung aku gak ngerti kudu lapo wes tak turu ae (ngerjakno tugas) wassalam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar