Senin, 19 Mei 2014

Instagram itu ya...


Dulu, kalo pas habis kenalan sama orang gitu, kita bakal nanya: "Facebooknya apa?" kemudian seiring waktu berjalan, ganti lagi, "Username lo apa? Follow gue ya", dan sekarang, "Follow instagram gue ya?". Dan hal yang biasa terjadi adalah: Elo minjem hape temen lo, terus elo buka app Instagram, terus lo buka profile lo, lo like in semua foto lo yang ada disitu. Habis itu tinggal nunggu aja deh lo bakal dibunuh atau dicekek sama temen lo itu. Yeah? Yeah.

Instagram udah beberapa tahun terakhir ini jadi hal paling happening and we can't miss any single day without checking it. Entah mau upload foto-foto seru lo (makanan, tempet nongkrong keren, temen-temen unyu lo, family outing, date sama pacar, even your damn foot!), entah mau liat apakah seseorang tertentu update foto terbaru (uknowwhatimean), entah mau ngecek apakah olshop langganan lo upload produk terbaru, basically, everything you follow lah. Instagram emang tempat yang asik, gue akui itu. Foto-foto lo yang norak pun kadang bisa jadi sesuatu yang keren (gak juga sih, norak ya norak aja) karena dibantu dengan filter-filter yang disediain disitu. Cuma kayaknya sekarang ngetrend-nya pake VSCO, LUZMO, Pixlr-o-matic, Rhonna, sama Photogrid deh. Ya kan? Wkwkwk. Instagram lama-lama kehilangan fungsi utamanya.

Dan lo tau kan, Instagram is one of those annoying places where people judge brainlessly, where people advertising things oh so stupidly....anything whatsoever.


Judge brainlessly. Gue gak paham bener-bener sama masyarakat Indonesia yang tiada lelahnya ngomenin hal gak penting dengan cara yang lebih gak penting lagi. Artis upload foto pake bikini, katanya gak bermoral. Artis upload foto berdoa ke gereja, agamanya di judge. Artis cantik foto sama pacarnya yang jelek, pacarnya-si-artis-cantik dibash katanya pacaran demi harta doang. Artis foto bareng smash, smashnya dikatain gay, kan kasian ya?

Advertising. LOL, ini nih yang kudu bener-bener dibasmi sampek bersih. Gak main-main nih, mana gak satu foto doang yang dikomen "kaos2 impor Bangkok firsthand lucu2, cek ig kita ya sista^^", nyaris semua men! Dan parahnya lagi mereka komen di account seorang cowok. Harga diri gue bakal tersayat tercabik-cabik kalo gue jadi cowok itu. #Prayforcowokitu

Unnecessary endless hashtags.
Lo pasti paham banget sama yang satu ini. When one of your friends just joined Instagram and he still doesn't know the hashtagging rules and when he posts something, for example: Foto nih ya, dia selfie, foto diambil dari pojok kanan atas, sudut kemiringan 40 derajat, filter LO-FI, captionnya #me #selfie #instagrammer #instacool #instasexy #instaboy #single #boy #happy #indonesian #18yo #male #teenager #sexy #im #sexy #and #i #know #it #likeforfollow #likethis #followme. Ya, lo pasti pernah liat ginian paling enggak 100 kali seumur hidup lo.

OKAYYYYYYYY udah itu aja yang mau gue jelasin disini <3>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar