Selasa, 13 Mei 2014
Space in Need
Ternyata liburan ini gak kayak yang aku kira.
Jalan-jalan bareng temen kesini lah, makan disitu lah, nginep, bikin graduation project lah, ujung-ujungnya emang gak sedikit yang gak terlaksana. Mungkin beberapa orang yang baca ini akan ngomong: "And whose fault is that?"
The fault is on me, if I could say that.
Mungkin aku gak bilang maaf whatsoever tapi ketahuilah, kalau emang kalian bener-bener nganggep hubungan kalian itu adalah sebuah persahabatan, kata-kata kayak terima kasih dan maaf itu gak seberapa perlu diucapkan. Karena teman sejati tau isi kepala kamu bahkan ketika kamu belum mengatakannya. Dan itu indah, dan itu gak perlu diubah, karena dari situ kalian tau seberapa besar nilai persahabatan itu buat kalian.
Bagus. Sekarang aku keliatan kayak nerd karena semua yang di atas itu based on the novels I read. Lol
Sekarang aku ngerasa bener-bener 100% anak rumahan. Too busy, too lazy, too afraid to go out; sepertinya sih gitu. Bahkan sesuatu yang nyaris mendarah daging kayak LINE sama Twitter, sebisa mungkin aku hindari. Aku butuh banyak space. Sebisa mungkin gak contact sama orang lain. I'm scared.
I believe that everybody has their own flaws and some people are good to just let it go. But here I am, too afraid to let everybody finds out mine. Too aware of the hatred that they might throw on me once they found out. Scary, isn't it?
I hope ppl understand.
Label:
bebas berekspresi series,
curcol,
diary,
sambat,
share,
value plus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar